Posted by : Sabiq A.Z. Jumat, 02 Mei 2014


        
              Malang- Pada pengajian kepengasuhan Pesantren Mahasiswa Al-Hikam yaitu ngaji kitab Mursyid Al-Amin, Ust. Muhammad Nafi, sebagai pengampu kitab ini, menjelaskan ulang tentang dampak manusia mencintai sanjungan dan posisi yang kurang layak (hub al-madhi & hub al-jahi) pada Sabtu (03/05) Pagi di Masjid Al-Ghazali. Hal ini menjadi hal yang harus diperhatikan oleh seluruh santri
karena ini erat sekali dengan penyakit hati al-riya. Keinginan untuk disanjung menunjukan bahwa orang dalam beramal itu tidak ikhlas. Apalagi, jika mencintai posisi jabatan, ia akan lupa posisi sebenarnya sehingga ia akan mendapatkan posisi yang dicintai dengan cara apapun. "Maka dari itu, niat awal dalam melakukan aktivitas menjadi modal besar untuk keihklasan dalam beramal," ucap Wakil Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang itu. 
               Dari keterangan Ust. M. Nafi, anti-virus sebagai upaya preventif dalam menjauhi sikap cinta sanjungan dan jabatan hanya ada dua. Seperti yang ditulis Imam Ghazali dalam kitabnya (Mursyid Al-Amin), ilmu dan amal menjadi upaya dalam menhindari sifat-sifat tercela tersebut. Ilmu yang dimaksud adalah ilmu yang menjadikan seseorang memiliki keyakinan. Dengan keyakinan itu, ia melaksanakan ilmu sebagai upaya pengamalan atas pertanggungjawaban ilmunya. 
       Dalam mengakhiri pengajian, Ust. M Nafi mengingatkan kepada seluruh santri untuk meningkatkan aktifitas positif di Bulan Rajab. Karena pada bulan ini, persiapan menyambut bulan Suci Ramadhan sudah dimulai. "Bermula dari mengatur tidur malam sehingga dapat bangun untuk shalat malam bersama di Majid," pesan Dosen STAIMA Al-Hikam ini. 
Memang ada pro-kontra suatu kelompok dalam memahami amaliyah fadhilah bulan Rajab. Namun itu bukan menjadi persoalan penting. Masih menurut Ust. Nafi, justru amaliyah seperti itu menjadi suatu kebutuhan  oleh kehidupan yang semakin terasa mekanis, rutin dan hambar karena otomatisasi dan teknologisasi kehidupan.
         Menurutnya, amaliyah fadlilah Rajab dan Sya'ban memberikan kesadaran baru akan kehidupan, bahwa hidup tidak sekedar deret waktu. "Amaliyah fadlilah Rajab dan Sya'ban memberikan panduan orientasi kehidupan yang optimis berhadapan dengan misteri waktu atas dasar keyakinan yang kokoh akan kemurahan Sang penentu waktu, Allah SWT. 
Wallahu a'lam. " 
Allahumma barik lana fi rajaba wa sya'bana wa ballighna ramadlana ". Amin 

Pengajian Rutinan Mursyidul Amin ini diikuti oleh seluruh santri Pesma Al-Hikam pada Rabu dan Sabtu Pagi.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Popular Post

Blogger templates

- Copyright © Pena Al-Hikam -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -