- Back to Home »
- Tausiah Abah : Strategi Membangun Keluarga Sakinah (1)
Posted by : Sabiq A.Z.
Kamis, 01 Mei 2014
Di
Tengah Terpaan Badai Kehidupan
Selain dari faktor ekonomi dan sulitnya
mencari biaya hidup, kesulitan di dalam keluarga juga berasal dari pengaruh
eksternal. Pengaruh itu tidak hanya menganggu, bahkan sudah merusak dan
menghancurkan. Salah satu tugas pokok orang tua adalah menyelamatkan diri dan
keluarganya dari api neraka. Seperti dalam surat at-tahrim ayat 6. Bagaimana
cara melaksanakan tugas tersebut ? pertama, cara menyelamatkan keluarga dari
dalam. Seperti yang dikatakan Imam Ghazali dalam atsarnya : Perbaikilah
dirimu, niscaya orang lain akan memperbaiki dirinya (perilakunya) kepadamu. Atsar
ini memberikan nasihat, apabila kita ingin memperbaiki keluarga kita maka
sebagai orang tua ia harus memperbaiki dirinya terlebih dahulu. Ayah maupun ibu
harus memperbaiki diri bersama-sama.
Seorang ayah biasanya mempunyai
kelebihan dalam mengayomi dan mengatur anak, sedangkan ibu mempunyai kelebihan
dalam mengembangkan nurani anak. Oleh karena itu, yang harus diperbaiki oleh
seorang ayah adalah tauhidnya kepada Allah SWT. Selalu melakukan taqarrub
kepada Allah melalui ibadah, dzikir, amal ma'ruf nahy mungkar
(memerintahkan kebaikan dan melarang kemungkaran), mencari makanan yang halal
dan melakukan tindakan yang halal. Dengan demikian, seorang ayah akan menjadi
berwibawa di hadapan istri dan anaknya. Jika hal itu dilakukan maka karunia
Allah akan diberikan kepada keluarga itu.
Bersamaan
dengan itu, seorang ibu hendaknya mengasah nurani dan hatinya melalui shalat
dhuha dan shalat malam. Ingat ! tidak anak anak shaleh terlahir dari ibu yang
tidak shalat. Ibaratnya, daun akan hijau kalau akarnya baik. Anak-anak kita
ibarat daun-daun pohon, sedangkan ibu adalah akar dari pohon itu. Ketika akar
sudah rusak, maka daun akan mulai menguning, layu dan jatuh.
Setelah
shalat, ibu harus mendoakan anaknya satu persatu. Dari sinilah, akan tumbuh ruh
junudun mujannadat, yakni ruh ibu yang dulu pernah menjadi satu dengan
anak, akan tersambung kembali. Sehingga jika seorang anak pergi jauh, dia akan
selalu ingat serta mendoakan ayah dan ibunya. Jika sudah berhasil mengamalkan
ini, maka tanpa marah pun, anak-anak akan segan kepada orang tuanya.
Segan ini akan disertai dengan kecintaan dan kerinduan, ketika amal-amal
bathin itu diterima oleh Allah SWT. Kemudian perlahan-lahan anak-anak didorong
untuk melakukan hal sama seperti di atas.
Adapun
salah satu obat yang paling mujarab untuk menyatukan keluarga menjadi sakinah
adalah mengadakan shalat berjama'ah di dalam keluarga atau mengajak keluarga
berjamaah di masjid. Shalat berjama'ah dalam keluarga sungguh luar biasa
pengaruhnya.(zul) Bersambung ke edisi selanjutnya.
Intisari
dari Tausiah Abah Hasyim Muzadi pada Bulan Mei tahun 2007.